Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), skripsi diartikan sebagai karangan ilmiah yang diwajibkan
sebagai bagian dari persyaratan pendidikan akademis. Saya yakin (hampir)
semua orang sudah tahu apa itu skripsi. Seperti sudah dituliskan di
atas, skripsi adalah salah satu syarat yang harus dipenuhi sebagai
bagian untuk mendapatkan gelar sarjana (S1). Skripsi inilah yang juga
menjadi salah satu pembeda antara jenjang pendidikan sarjana (S1) dan
diploma (D3).
Ada
beberapa syarat yang musti dipenuhi sebelum seorang mahasiswa bisa
menulis skripsi. Tiap universitas/fakultas memang mempunyai kebijakan
tersendiri, tetapi umumnya persyaratan yang harus dipenuhi hampir sama.
Misalnya, mahasiswa harus sudah memenuhi sejumlah SKS, tidak boleh ada
nilai D atau E, IP Kumulatif semester tersebut minimal 2.00, dan
seterusnya.
Skripsi
tersebut akan ditulis dan direvisi hingga mendapat persetujuan dosen
pembimbing. Setelah itu, Anda harus mempertahankan skripsi Anda di
hadapan penguji dalam ujian skripsi nantinya. Nilai Anda bisa
bervariasi, dan terkadang, bisa saja Anda harus mengulang skripsi Anda
(tidak lulus).
Skripsi
juga berbeda dari tesis (S2) dan disertasi (S3). Untuk disertasi,
mahasiswa S3 memang diharuskan untuk menemukan dan menjelaskan teori
baru. Sementara untuk tesis, mahasiswa bisa menemukan teori baru atau
memverikasi teori yang sudah ada dan menjelaskan dengan teori yang sudah
ada. Sementara untuk mahasiswa S1, skripsi adalah “belajar meneliti”.
Memulai menulis skripsi
Hal
pertama yang wajib dilakukan adalah persiapan dari diri Anda sendiri.
Niatkan kepada Tuhan bahwa Anda ingin menulis skripsi. Persiapkan
segalanya dengan baik. Lakukan dengan penuh kesungguhan dan harus ada
kesediaan untuk menghadapi tantangan/hambatan seberat apapun.
Saya
percaya bahwa doa restu orang tua adalah tiada duanya. Kalau Anda
tinggal bersama orang tua, mintalah pengertian kepada mereka dan anggota
keluarga lainnya bahwa selama beberapa waktu ke depan Anda akan
konsentrasi untuk menulis skripsi. Kalau Anda tinggal di kos, minta
pengertian dengan teman-teman lain. Jangan lupa juga untuk membuat
komitmen dengan pacar. Berantem dengan pacar (walau sepele) bisa
menjatuhkan semangat untuk menyelesaikan skripsi.
Buat
planning yang jelas mengenai kapan Anda mencari referensi, kapan Anda
harus mendapatkan judul, kapan Anda melakukan bimbingan/konsultasi, juga
target waktu kapan skripsi harus sudah benar-benar selesai.
Sebaiknya jangan menggunakan jasa “pihak ketiga” yang akan membantu membuatkan skripsi untuk Anda atau menolong dalam mengolah data. Skripsi adalah buah tangan Anda sendiri. Kalau dalam perjalanannya Anda benar-benar tidak tahu atau menghadapi kesulitan besar, sampaikan saja kepada dosen pembimbing Anda. Kalau disampaikan dengan tulus, pastilah dengan senang hati ia akan membantu Anda.